Jangan Lahirkan Gubernur Haram

Buya Mawardi ajak Masyarakat Cerdas dan Bijaksana Pilih Pemimpin

Buya Mawardi saat foto bersama dalam kampanye dialogis di Pangkalan Lesung,Selasa (8/10/2024)

Laporan:  Rizki Kurniawan

Pangkalan Lesung

   KEGIATAN kampanye dialogis Buya Mawardi terus berlanjut. Kali ini, kampanye berlangsung di Pangkalan Lesung, Selasa (8/10/2024) berjalan dengan penuh semangat dan semarak. Dimana, acara yang dimulai pukul 21.00 Wib itu dihadiri oleh beberapa tokoh politik dan masyarakat. Tampak hadir di antaranya anggota DPRD Provinsi dari Fraksi PKS, H. Abdullah, S.Pd., Radnan Aswan, dan Benny Oktora 
Tokoh masyarakat setempat, Pak Ridwan juga turut serta bersama ulama terkenal Buya Mawardi yang memberikan pesan penting kepada masyarakat.

Dalam kampanyenya, Buya Mawardi menekankan pentingnya memilih pemimpin dengan bijaksana pada Pilkada mendatang. Ia mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dalam memberikan hak suara. "Ada dua jenis coblos, yaitu coblos halal dan coblos haram. Jika kita memilih coblos haram, maka kita akan melahirkan gubernur haram yang nantinya akan merusak pemerintahan serta masyarakat, dan tidak mampu mengelola sumber daya alam (SDA) serta sumber daya manusia (SDM) yang melimpah. Bak kata pepatah, ayam mati di lumbung padi," ujar Buya Mawardi dengan penuh ketegasan.

Lebih lanjut, Buya Mawardi mengajak agar masyarakat untuk memilih calon pemimpin dengan cerdas agar bisa melahirkan gubernur yang amanah dan membawa keberkahan bagi negeri. Dalam suasana yang lebih santai, Buya pun berkelakar kepada para ibu-ibu yang hadir, “Jangan jadi golongan ISIS, Ikut Sana Ikut Sini, nanti takut suaminya jadi ISIS juga, Istri Sini Istri Sana,” canda Buya, yang disambut tawa meriah dari seluruh masyarakat yang hadir.

Selain membahas soal pemilihan pemimpin, Buya Mawardi juga berbagi alasan mengapa dirinya terjun ke dunia politik. Ia mengungkapkan bahwa politik dapat dijadikan sebagai sarana dakwah, di mana kekuasaan dapat digunakan untuk mendorong perubahan positif bagi masyarakat. "Apakah dengan sekadar berceramah kita bisa langsung menghilangkan kemaksiatan? Contohnya Jakarta, saat dipimpin oleh Anies Baswedan, dengan satu tanda tangan beliau, Hotel Alexis yang terkenal sebagai tempat maksiat dan akhirnya bisa ditutup," tambah Buya Mawardi.

 

Seorang warga, Wati, memberikan komentarnya setelah acara tersebut. "Semoga pasangan Suwai bisa berhasil memenangkan Pilkada ini dan membawa perubahan yang baik." harapnya.

Acara tersebut berlangsung dengan penuh keakraban dan menyisakan kesan mendalam bagi warga yang hadir. Masyarakat Pangkalan Lesung kini semakin termotivasi untuk ikut serta dalam memilih pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab. ***


Berita Lainnya...

Tulis Komentar